:: Puspen TNI Resmi Tanggapi Iwan Bopeng, Perbuatannya Dilakukan Tidak Hanya di Satu TPS || Posting Bantuan Banjir, Fanspage DivHumasPolri Diserbu Komentar Miring || Prof. Yusril: Mudah-Mudahan Keterangan Saya Bisa Hentikan Kasus Habib Rizieq Petik Hikmah 2017 :: Seorang Anak Membangkang Perintah Ayahnya - Petik Hikmah

Ads

Theme images by Storman. Powered by Blogger.

Comments

Facebook

Blog Archive

Elegant Themes

Ad Home

Breaking News

Design

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Featured
Most Popular

Lorem

Lorem Ipsum

Beauty

Lorem Ipsum

About This Blog

Follow us on facebook

Featured

About Me

Business

Advertisement

Follow Us

Sponsor

Popular Posts

Services

Featured Video

I Am The Author

Monday, January 16, 2017

Seorang Anak Membangkang Perintah Ayahnya

Seorang Anak Membangkang Perintah Ayahnya


Ketika Rasulullah S.A.W memanggil kaum Muslimin yang mampu berperang untuk terjun ke
gelanggang perang Badar, terjadi dialog menarik antara Saad bin Khaitsamah dengan ayahnya
yakni Khaitsamah. Dalam masa-masa itu panggilan seperti itu tidak terlalu mengherankan.
Kaum Muslimin sudah tidak merasa asing bila dipanggil untuk membela agama Allah dan jihad
fisabilillah. Sebab itu Khaitsamah berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, aku akan keluar
untuk berperang dan kau tinggal di rumah menjaga wanita dan anak-anak."


"Wahai ayahku, demi Allah janganlah berbuat seperti itu, kerana keinginanku untuk memerangi
mereka lebih besar daripada keinginanmu. Engkau telah berkepentingan untuk tinggal di
rumah, maka izinkanlah aku keluar dan tinggallah engkau di sini, wahai ayahku."
Khaitsamah marah dan berkata kepada anaknya, "Kau membangkang dan tidak mentaati
perintahku."


Saad menjawab, "Allah mewajibkan aku berjihad dan Rasulullah memanggilku untuk berangkat
berperang. Sedangkan engkau meminta sesuatu yang lain padaku, sehingga bagaimana engkau
rela melihat aku taat padamu tetapi aku menentang Allah dan Rasulullah."
Maka Khaitsamah berkata, "Wahai anakku, apabila ada antara kita harus ada yang berangkat
satu orang baik kau mahupun aku, maka dahulukan aku untuk berangkat."
Saad menjawab, " Demi Allah wahai ayahku, kalau bukan masalah syurga, maka aku akan
mendahulukanmu."


Khaitsamah tidak rela kecuali melalui undian antara dia dan anaknya sehingga terasa lebih adil.
Hasil undian menunjukkan bahwa Saadlah yang harus turun ke medan perang. Dia pun turun ke
medan Badar dan mati syahid.


Setelah itu Khaitsamah berangkat menuju medan pertempuran. Tetapi Rasulullah tidak
mengizinkannya. Hanya saja Rasulullah akhirnya mengizinkannya setelah Khaitsamah berkata
sambil menangis, " Wahai Rasulullah, aku sekali terjun dalam perang Badar. 


Lantaran inginnya aku harus mengadakan undian dengan anakku. Tetapi itu dimenangkannya sehingga dia yang mendapat mati syahid. 

Kelmarin aku bermimpi di mana di dalamnya anakku itu berkata
kepadaku, "Engkau harus menemani kami di syurga, dan aku telah menerima janji Allah. Wahai
Rasulullah, demi Allah aku rindu untuk menemaninya di syurga. Usiaku telah lanjut dan aku
ingin berjumpa dengan Tuhanku."


Setelah diizinkan Rasulullah, Khaitsamah bertempur hingga mati syahid dan berjumpa dengan
anaknya di syurga

0 on: "Seorang Anak Membangkang Perintah Ayahnya"