Faizal Assegaf Ketua Progress 98 unkap jejak hitam tokoh Nasional serta
konspirasinya dengan Media Kompas Rabu 26/1. Bukan baru ini Faizal unkag
kejahatan PDIP sebelumnya juga sudah sering di singgung faizal dalam
akun pribadinya. Sikap kritis dengan PDIP itu sering di utarakan Faizal
dalam berbagai kesempatan, Namun yang paling menohok adalah bagaimana
Jejak Hitam Megawati, Kompas dan Uskup belo ini.
berikut urainya dalam akun facebooknya.
JEJAK HITAM MEGAWATI, HASTO, KOMPAS dan USKUP BELO!
Usai diperiksa Polda Metro Jaya, Habib Rizieq Syihab (HRS) secara
lantang menyerukan umat Islam bersatu: “Bongkar kasus BLBI, semua yang
terlibat harus diusut!”
Tentang kejahatan R&D BLBI oleh Presiden Megawati yang telah
merugikan negara ratusan triliun. Pelakunya adalah konglomerat aseng
yang diduga berada di balik oknum penista agama alias Ahok. Aliran uang
haram ini juga disinyalir masuk ke pundi-pundi misionaris.
Sejak HRS melontarkan desakan penuntasan kasus BLBI, spontan membuat
Megawati dan para elite PDIP dihantui ketakutan luar biasa. Termasuk
ihwal Pidato Megawati soal pelecehan ajaran Islam yang kini sedang
berproses di Mabes Polri.
Inilah babak baru perjuangan FPI bangkit bersama rakyat menuntut
keadilan. Tindakan yang cerdas melawan PDIP yang memiliki kerjasama
strategis dengan Partai Komunis Cina.
Sebelum HRS melempar bola panas BLBI, sejumlah elite PDIP dengan angkuh mendesak FPI dibubarkan. Mereka menuding HRS dan FPI
radikalis, intoleran anti kemajemukan dan sebagainya. Fitnah yang sangat keji dan melukai hati umat Islam.
Bahkan politisi Katolik, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersikap sinis
terhadap HRS dan FPI. Hasto lupa, tindakan mengusik FPI jelas akan
berhadapan dengan ulama dan jutaan umat Islam.
Tingkah Hasto serupa dengan Uskup Belo, salah satu aktor penting dalam
gerakan separatis Timor-Timur atau kini dikenal Republik Demokratik
Timor Leste.
Uskup Belo terkenal ekstrim, radikal, intoleran dan anti Islam. Belo
secara licik memanfaatkan jaringan gereja untuk menghasut rakyat
berontak melepas Timor-Timur dari wilayah NKRI. Tindakan yang kini juga
dilakukan oleh sejumlah oknum pastur di Papua.
Di masa Orde Baru, Uskub Belo memiliki hubungan mesra di balik layar
dengan Panglima ABRI (TNI) Jenderal LB Moerdani yang kebetulan beragama
Katolik.
Pemufakatan LB Moerdani dan Uskup Belo tertutup rapi. Setelah Soeharto
lengser, baru terungkap keterlibatan misi gereja mensponsori lepasnya
Timor-Timur dari NKRI.
Kompas atau sering dijuluki “Komando Pastur” tidak pernah menyebut Uskup
Belo sebagai pengkhianat Pancasila, intoleran, anti kemajemukan,
separatis dan ekstrimis. Justru di mata Kompas, Belo dipuja-puji sebagai
pahlawan anti Islam dan NKRI.
Sebaliknya, corong Katolik dan aseng tersebut bertahun-tahun gencar
menyudutkan FPI, HTI, MUI dan khususnya HRS dengan aneka fitnah secara
keji. Seolah bernafsu ingin menyulut konflik horizontal dengan umat
Islam.
Hei Hasto dan Kompas, berhentilah bersikap hipokrit. Klaim kalian sebagai pembela setia Pancasila adalah, omong kosong!
Stop mengusik ulama dan umat Islam! Ingat fakta sejatinya tokoh
radikalis, intoleran, anti Pancasila dan pengkhianat NKRI berjubah agama
adalah Uskup Belo.
Faizal Assegaf
Ketua Progres 98
Ketua Progres 98
0 on: "TERUNGKAP!!! INI DIA JEJAK HITAM MEGAWATI, PDIP, KOMPAS DAN USKUP BELO! MENGERIKAN! BY: Progres 98 "