Dalam akidah Ahlisunnah wal Jamaah ada keyakinan perihal Qadha' dan Qadar.
Baik Asyariyah atau Maturidiyah sama sama meyakini, namun berbeda dalam
pengistilahan saja. Ibaratnya Qadha' adalah rencana yang telah
diputuskan oleh Allah di masa Azali, masa sebelum terciptanya kehidupan
dunia. Sementara Qadar adalah realisasi dari Qadha' tersebut dalam
kehidupan manusia.
Dari beberapa Atsar Ulama Salaf, di malam Nishfu Sya'ban ini ada permintaan ketetapan
Iman dan Islam, rezeki yang berkah, husnul khotimah, panjang umur dan
sebagainya. Bisakah Taqdir dirubah? Berdasarkan QS ar-Ra'd 39 bahwa
Allah dapat berkehendak menghapus atau menetapkan.
Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda:
لا يرد القضاء الا الدعاء
Tidak ada yang dapat menolak Qadha' kecuali doa (HR Tirmidz, ia menilai
hasan, dan al-Hakim juga dinilai sahih oleh al-Dzahabi)
Hadis lainnya:
عن معاذ، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: " لن ينفع حذر من قدر، ولكن الدعاء ينفع مما نزل ومما لم ينزل، فعليكم بالدعاء عباد الله
Tidaklah berguna menghindar dari Takdir. Tetapi doa dapat bermanfaat
bagi peristiwa yang terjadi dan yang belum terjadi. Maka lakukanlah doa
wahai hamba-hamba Allah (HR Ahmad, dinilai dlaif karena Syahr bin
Hausyab tidak mendengar dari Muadz bin Jabal. Hadis ini juga memiliki
beberapa penguat eksternal, namun kesemuanya juga dlaif)
Sebagian ulama juga ada yang menjelaskan bahwa yang dapat dirubah adalah
Qadla' Muallaq, sementara Qadha' Mubram tidak dapat dirubah.
Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita di malam ini... amin
0 on: "Qadha Dan Qadar"