foto: ilustrasi google
Mewaspadai Para Pembisik Pemimpin
حَدَّثَنَا أَصْبَغُ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا بَعَثَ اللَّهُ مِنْ نَبِيٍّ وَلَا اسْتَخْلَفَ مِنْ خَلِيفَةٍ إِلَّا كَانَتْ لَهُ بِطَانَتَانِ بِطَانَةٌ تَأْمُرُهُ بِالْمَعْرُوفِ وَتَحُضُّهُ عَلَيْهِ وَبِطَانَةٌ تَأْمُرُهُ بِالشَّرِّ وَتَحُضُّهُ عَلَيْهِ فَالْمَعْصُومُ مَنْ عَصَمَ
Abu si’id dan abu hurairah r.a. Berkata :
rasulullah saw bersabda : allah tiada mengutus seorang nabi atau
mengangkat seorang khalifah, melainkan ada dua orang kepercayaan
pribadi, seseorang yang menganjurkan kebaikan, dan seorang yang
menganjurkan kejahatan. Sedang orang yang selamat ialah yang dipelihara
oleh allah. (buchary)
Penjelasan:
Setiap pemimpin tentunya memilki asisten
pribadi. Asisten ini biasanya menjadi kepercayaan seorang pemimpin dalam
melakukan banyak hal yang berkaitan dengan kebutuhan pemimpin. Akan
tetapi, seorang pemimpin juga harus waspada terhadap orang-orang
kepercayaannya.
Karena rasul s.a.w telah mengingatkan di antara
orang-orang kepercayaan pemimpin tersebut tentu ada yang jujur dan ada
yang tidak jujur. Seorang kepercayaan pemimpin yang jujur pasti akan
memberikan informasi yang benar terhadap pemimpinnya, tetapi seorang
kepercayaan yang tidak jujur tentu akan memberikan informasi yang tidak
benar kepada pemimpinnya.
Orang yang terakhir ini lah biasanya yang
selalu menghasut dan membisikkan informasi-informasi yang justru bukan
memperkuat kepemimpinannya, melainkan akan menurunkan integritas
kepemimpinannya. Karena itu, islam sangat menganjurkan agar kita aspada
terhadap orang-orang yang pekerjaannya hanya membisikkan
informasi-informasi salah sehingga pemimpin terdorong untuk megeluarkan
kebijakan yang merugikan kepentingan rakyat banyak.[I/L]
0 on: "Mewaspadai Para Pembisik Pemimpin"