Harga cabai rawit merah di Jakarta melonjak hingga lebih dari Rp 90.000/kilogram (kg). Bahkan, seperti dikutip dari situs infopangan.jakarta.go.id, rata-rata harga cabai rawit merah di Jakarta Rp 98.953/kg.
Menurut Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, harga cabai rawit melonjak karena curah hujan yang tinggi. Meski harga cabai di Jakarta tinggi, Enggar mengatakan, di beberapa daerah masih terkendali.
Oleh karena itu, Enggar mengimbau, supaya masyarakat dapat menanam cabai sendiri di pekarangan rumahnya, dan beralih untuk mengonsumsi cabai kering.
“Tanam sendiri cabai, kita ada solusi yang tidak ilmiah. Satu kalau mau cabai kering. Di negara yang 4 musim sudah mulai dengan cabai kering, tetapi kita terbiasa makan tahu dengan cabai. Kalau pakai cabai kering kan nggak enak rasanya ini hanya kebiasaan,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan mengatakan, saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan perusahaan BUMN PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk dapat menekan harga cabai.
“Saya bilang itu PPI untuk berkomunikasi dimana sentral produksi yang ada, karena masalahnya itu sekarang contoh di Sumatera. Ceritanya itu jalannya rusak, gimana memasok ke sana, sampai-sampai di Sumatera Barat untuk cabai merah pakai pesawat, karena tadi jalannya rusak karena itu cuaca,” jelasnya.
“Stok ada, cuma distribusinya terhambat, itu salah satunya karena cuaca, kondisi jalan nggak bagus dan sebagainya. Antrean terlalu banyak maka kemarin Pak menteri langsung mengambil langkah, karena ada pembatasan kendaraan dan untuk segera menyiapkan dari sebulan sebelumnya,” tutupnya. (detik/sp)
0 on: "Menteri Perdagangan : Merasa Harga Cabai Mahal, Tanam Cabai di Rumah !"