Ahad (8/1) Di bawah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang berlokasi di dekat pusat perbelanjaan ternama di Kota Tangerang, hampir seratus massa GEMA Pembebasan Daerah Tangerang menggelar aksi menolak kebijakan rezim khianat Jokowi-JK.
Mereka menyoroti kebijakan Presiden Jokowi-JK yang kembali menaikkan
harga kebutuhan pokok mulai dari beras, gula, bahkan cabai yang meroket
mencapai Rp.200.000 per kilogram.
Di tengah kondisi rakyat yang terhimpit, pemerintah memberikan kado
pahit awal tahun yakni kenaikan tarif pengurusan pajak (STNK & BPKP)
bagi kendaraan bermotor yang meningkat hingga tiga kali lipat.
"Ini adalah kebijakan dzolim! di satu sisi para pengemplang pajak
diampuni, tapi rakyat terus dipalak", ungkap Ridwan Mansyur ketika
berorasi.
Sementara orator lain, Maulindra Suhanto menjelaskan bahwa pemerintah
juga akan menaikkan harga Tarif Dasar Listrik (TDL) & BBM yang terus
mencekik rakyat.
Di penghujung aksi, Muhammad Kholiq, Ketua GEMA Pembebasan Wilayah
Banten dalam pernyataan sikapnya menolak paket kebijakan liberal oleh
rezim khianat Jokowi-JK seraya menyerukan kepada seluruh elemen umat
untuk bersama-sama mengganti sistem kufur demokrasi dengan syariah dan
Khilafah yang akan memberikan keberkahan dari langit dan bumi. [GP_Tanggerang]
0 on: "GP Tanggerang: Kebijakan Jokowi Dzalim, Pengemplang Pajak Diampuni, Tapi Rakyat Terus Dipalak "