Petik Hikmah - Rasul adalah seorang manusia. 
Laki-laki merdeka yang Allah memilihnya dari nasab pilihan. Dia 
menjadikannya orang yang paling sempurna akalnya, paling suci jiwanya, 
dan paling utama penciptaannya, supaya menunaikan pekerjaan-pekerjaan 
besar di antaranya menerima wahyu, mentaatiNya, menyampaikannya serta 
memimpin umat. Maka para rasul adalah panutan dalam hal sifat dan akhlak
 mereka. Dan pembicaraan tentang sifat-sifat mereka panjang sekali, 
tetapi diantaranya yang terpenting adalah:
a. Sifat Shidq (jujur dan benar)
Allah memberitahukan tentang para rasulNya,
“Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! siapakah yang membangkitkan 
Kami dari tempat-tidur Kami (kubur)?". Inilah yang dijanjikan (tuhan) 
yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya).”[1]
Tentang nabi Ibrahim, Dia berfirman,
“Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al kitab (Al Quran) 
ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang
 Nabi.”[2]
Tentang Ismail u Allah berfirman:
“dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang 
tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar 
janjinya, dan Dia adalah seorang Rasul dan Nabi.”[3]

Tentang Idris Dia berfirman:
“dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang 
tersebut) di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat 
membenarkan dan seorang Nabi.”[4]
Tentang Nabi Kita Muhammad, Dia berfirman:
“
“dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.”[5]
        Tidaklah diragukan bahwa sifat shidq adalah inti risalah dakwah;
 dengannya akan luruslah segala urusan,dan berbuahlah amal perbuatan. 
Sedangkan kadzib (bohong, dusta) adalah sifat kekurangan yang mustahil 
bagi manusia pilihan dan merupakan maksiat yang justru mereka 
peringatkan.
b. Sifat Sabar
          Allah mengutus para RasulNya kepada manusia sebagai pemberi 
kabar gembira dan pemberi peringatan, mengajak mereka untuk taat kepada 
Allah I serta memperingatkan untuk tidak mendurhakaiNya. Ini adalah 
tugas berat dan sulit, tidak semua orang mampu memikulnya, akan tetapi 
orang-orang pilihanlah yang pantas dan mampu untuk itu. Karenanya para 
Rasul Allah menemui bermacam-macam kesulitan dan beraneka ragam 
gangguan, tetapi mereka tidak patah semangat karenanya, juga hal itu 
tidak membuat mereka melangkah surut kebelakang.
        Allah telah mengisahkan kepada kita sebagian dari nabi-nabiNya, 
sekaligus berbagai rintangan yang menghadangnya di jalan dakwah, juga 
sikap sabar mereka untuk memenangkan yang haq dan meninggikan kalimat 
Allah. Allah telah memerintahkan Nabi Muhammad untuk bersabar, sebagai 
bentuk peneladanan kepada para Ulul ‘Azmi. Allah berfirman:
“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati
 dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan 
(azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada
 mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat 
pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak 
dibinasakan melainkan kaum yang fasik.”[6]
          Tentu kita mendapat pelajaran dengan apa yang dikisahkan Allah
 I tentang Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa ‘alaihumus salam, dengan 
umatnya yang menentang dan mengganggu, namun demikian mereka tetap 
bersabar, teguh dan tegar sampai Allah menurunkan putusanNya.
[1] QS. Yasin: 52.
[2] QS. Maryam: 41.
[3] QS. Maryam: 54.
[4] QS. Mayam: 56.
[5] QS. Az-Zumar: 33.
[6] QS. Al-Ahqaf: 35.
 


0 on: "Sifat Mulia Para Rasul Allah S.W.T"