:: Puspen TNI Resmi Tanggapi Iwan Bopeng, Perbuatannya Dilakukan Tidak Hanya di Satu TPS || Posting Bantuan Banjir, Fanspage DivHumasPolri Diserbu Komentar Miring || Prof. Yusril: Mudah-Mudahan Keterangan Saya Bisa Hentikan Kasus Habib Rizieq Petik Hikmah 2017 :: Gema Pembebasan Malang: Rezim Jokowi-JK Pengkhianat - Petik Hikmah

Ads

Theme images by Storman. Powered by Blogger.

Comments

Facebook

Blog Archive

Elegant Themes

Ad Home

Breaking News

Design

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Featured
Most Popular

Lorem

Lorem Ipsum

Beauty

Lorem Ipsum

About This Blog

Follow us on facebook

Featured

About Me

Business

Advertisement

Follow Us

Sponsor

Popular Posts

Services

Featured Video

I Am The Author

Thursday, January 12, 2017

Gema Pembebasan Malang: Rezim Jokowi-JK Pengkhianat

Gema Pembebasan Malang: Rezim Jokowi-JK Pengkhianat

Gema Pembebasan Malang (9/1/2017), mahasiswa merupakan bagian integral dalam sebuah negara. Sosial of Control menjadi salah satu fungsi pokok mahasiswa, mengoreksi kebijakan penguasa merupakan implikasi dari fungsi tersebut. Gema Pembebasan Malang menjadi salah satu pergerakan yang menjalankan fungsi pokok sebagai mahasiswa. 


Kali ini Gema Pembebasan Malang Raya mengadakan aksi damai dengan tema “Kado Pahit 2017: BBM, Listrik, Sembako, Pajak Semua Naik bukti Rezim Jokowi-JK Pengkhianan, Tegakkan Syariah dan Khilafah”. Aksi tersebut merupakan respon atas kebijakan dari penguasa yang Dzolim terhadap rakyat berupa kenaikan harga BBM, kenaikan pajak motor 5 tahunan, kenaikan listrik serta mahalnya bahan makanan seperti cabai yang mencapai 120 ribu/kg. Alih – alih kebijakan penguasa tersebut pro kepada rakyat, namun justru menyengsarakan.

Gema Pembebasan bersama dengan kurang lebih 100 mahasiswa seluruh Malang Raya yang terletak di Perempatan Jalan Veteran mengawali aksi dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an. Dilanjutkan dengan orasi-orasi jalanan dari perwakilan kampus kampus besar di Malang seperti Universitas Brawijaya (UB), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), UIN Maliki Malang, dan Universitas Negeri Malang (UM). 


“Segala bentuk kedzoliman penguasa tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh sistem kehidupan yang rusak yaitu kapitalis dan demokrasi. Alangkah indahnya seadainya sistem yang rusak tersebut di ganti dengan syariat Islam. Karena syariat Islam tidak akan melahirkan kebijakan – kebijakan yang menyengsarakan. Bukti selama 13 abad masyarakat sejahtera dibawah naungan syariah dan Khilafah cukuplah menjadi bukti bagi kita semua”, teriakan salah satu orator di tengah padatnya lalu–lalang kendaraan. 

Selain orasi jalanan aksi Gema Pembebasan Malang diisi dengan membentangkan spanduk, poster, penyebaran media dakwah dan mengibarkan Al Liwa’ dan Ar Roya’. Menundukkan kepala serta menengadahkan tangan keatas sebagai bentuk doa berharap bahwa Allah mengangkat semua kedzoliman serta bersegera menurunkan Pertolongan-Nya dengan tegaknya Syariah dan Khilafah. Doa tersebut sebagai tanda brakhirnya aksi Gema Pembebasan Malang. [gp_malang]

Dakwah Media - Gema Pembebasan Malang (9/1/2017), mahasiswa merupakan bagian integral dalam sebuah negara. Sosial of Control menjadi salah satu fungsi pokok mahasiswa, mengoreksi kebijakan penguasa merupakan implikasi dari fungsi tersebut. Gema Pembebasan Malang menjadi salah satu pergerakan yang menjalankan fungsi pokok sebagai mahasiswa. 
Kali ini Gema Pembebasan Malang Raya mengadakan aksi damai dengan tema “Kado Pahit 2017: BBM, Listrik, Sembako, Pajak Semua Naik bukti Rezim Jokowi-JK Pengkhianan, Tegakkan Syariah dan Khilafah”. Aksi tersebut merupakan respon atas kebijakan dari penguasa yang Dzolim terhadap rakyat berupa kenaikan harga BBM, kenaikan pajak motor 5 tahunan, kenaikan listrik serta mahalnya bahan makanan seperti cabai yang mencapai 120 ribu/kg. Alih – alih kebijakan penguasa tersebut pro kepada rakyat, namun justru menyengsarakan.
Gema Pembebasan bersama dengan kurang lebih 100 mahasiswa seluruh Malang Raya yang terletak di Perempatan Jalan Veteran mengawali aksi dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an. Dilanjutkan dengan orasi-orasi jalanan dari perwakilan kampus kampus besar di Malang seperti Universitas Brawijaya (UB), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), UIN Maliki Malang, dan Universitas Negeri Malang (UM). 

“Segala bentuk kedzoliman penguasa tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh sistem kehidupan yang rusak yaitu kapitalis dan demokrasi. Alangkah indahnya seadainya sistem yang rusak tersebut di ganti dengan syariat Islam. Karena syariat Islam tidak akan melahirkan kebijakan – kebijakan yang menyengsarakan. Bukti selama 13 abad masyarakat sejahtera dibawah naungan syariah dan Khilafah cukuplah menjadi bukti bagi kita semua”, teriakan salah satu orator di tengah padatnya lalu–lalang kendaraan. 
Selain orasi jalanan aksi Gema Pembebasan Malang diisi dengan membentangkan spanduk, poster, penyebaran media dakwah dan mengibarkan Al Liwa’ dan Ar Roya’. Menundukkan kepala serta menengadahkan tangan keatas sebagai bentuk doa berharap bahwa Allah mengangkat semua kedzoliman serta bersegera menurunkan Pertolongan-Nya dengan tegaknya Syariah dan Khilafah. Doa tersebut sebagai tanda brakhirnya aksi Gema Pembebasan Malang. [gp_malang]

 

0 on: "Gema Pembebasan Malang: Rezim Jokowi-JK Pengkhianat"