Keajaiban dari Masjidil Aqsa
Keajaiban Masjidil Aqsa
Malam baru saja membungkus Kota Lama Yerusalem. Salat Isya sudah lewat beberapa jam sebelumnya. Sepi menyelimuti. Gelap.
Tiba-tiba di arah timur terlihat merah
menyala. Warga kota suci tiga agama samawi dikejutkan kebakaran besar.
Kali ini bukan kebakaran biasa. Masjidil Aqsa yang merupakan masjid suci
ketiga umat Islam sedang dilalap api
Selama tiga jam api mengamuk. Sebagian
atap hancur. Sebuah mimbar berukir indah berumur 800 tahun dari kayu
cedar dan berhias gading, ikut ludes terlalap api. Padahal itu hadiah
dari pahlawan Islam, Saladin (1137-1193).
Api di Masjidil Aqsa akhirnya bisa
ditaklukkan. Namun amarah baru saja tersulut. Kaum muslimin menunjuk
kaum Yahudi bertanggungjawab atas penghinaan tersebut.
Timur Tengah bergolak. Raja Arab Saudi
langsung menginstruksikan pasukan khususnya bersiap-siap untuk terlibat
dalam perang suci terhadap Israel. Dunia pun ikut ‘terbakar’. Di India,
500 orang.tewas dalam kerusuhan umat Muslim yang memprotes pembakaran Masjidil Aqsa.
Terbakarnya Masjid Suci seolah menjadi penghinaan bagi umat muslim dunia. Lokasi masjid itu berada disebut al-Haram ash-Sharif atau Temple Mount
dalam bahasa Inggris. Al-Haram asy-Syarif artinya “tanah suci yang
mulia.” Maksud “Haram” artinya suci, seperti pada istilah Tanah Haram
(tanah suci) dan Masjidil Haram (Masjid Suci). Maksudnya jelas, itulah
tempat yang diharamkan melakukan perbuatan yang melanggar kesuciannya.
Sadar tengah jadi sasaran kemarahan umat
muslim dunia, polisi Israel bergerak cepat. Mereka mendatangi lokasi
pembakaran dan berhasil mendapatkan foto pengunjung hari itu. Seorang
turis Australia membuat mereka curiga. Mereka pun menyusuri hotel tempat
turis itu tinggal.
Dalam tempo dua hari, mereka berhasil
membekuk Denis Michael Rohan, seorang pria asal Australia kelahiran 1
Juli 1941. Di kamar mandi hotel Denis, polisi menemukan barang bukti
berupa dua botol kosong berbau minyak tanah dan potongan tiket masuk ke
kawasan suci itu, bertanggal 21 Agustus 1969. Juga foto Masjidil Aqsa
pada sore hari, sebelum masjid itu terbakar.
Denis mengakui perbuatannya. Rohan
menganggap dirinya “utusan Tuhan.” Ia mencoba untuk menghancurkan
Masjidil Aqsa karena instruksi Ilahi agar memungkinkan orang-orang
Yahudi dari Israel membangun kembali Bait Suci di Temple Mount
sesuai dengan Kitab Zakharia. Entah benar atau tidak pengakuan Rohan
ini, yang jelas para petinggi dari berbagai agama ( Islam, Kristen dan
petinggi agama lain) dunia mengutuk keras aksi pembakaran ini.
Di pengadilan, Denis yang berusia 28
tahun itu mengaku. Sebelum kejadian, dia bersembunyi di pohon. Di atas
pohon itu dia bersembunyi menunggu gelap datang. Saat matahari sore
menyinari, dia tak kuasa menahan pesona Bukit Zaitun di sempit Lembah
Kidron. Dia sempatkan mengambil foto dengan kamera yang dibawanya.
Ternyata foto itulah yang nantinya menjadi alat bukti dan
menjebloskannya ke penjara.
Saat itu dia menunggu cukup lama hingga
Jemaah Masjidil Aqsa menyelesaikan shalat Isya. Setelah sepenuhnya sepi,
ia pun turun. Lalu masuk ke dalam masjid. Segera dia keluarkan dua
botol minyak tanah dari dalam tasnya. Denis menyebarkan minyak tanah ke
beberapa tempat yang mudah terbakar. Api tersulut hanya dengan sebuah
korek.
Pengadilan Denis berjalan singkat. Ia
diadili, ditemukan gila, dan dirawat di rumah sakit jiwa. Pada 14 Mei
1974, Denis dideportasi dari Israel “atas dasar kemanusiaan, untuk
perawatan psikiatris lanjutan di dekat keluarganya.” Dia kemudian
dipindahkan ke Rumah Sakit Callan Taman di Australia. Pada tahun 1995,
ia dilaporkan meninggal dunia saat tengah di bawah perawatan kejiwaan.
Pengadilan Denis membuat amarah muslim
seluruh dunia terhenti. Tapi itu juga yang membuat negara-negara muslim
menyatukan diri dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI). Sebanyak 57
negara pada 1969 bergabung dalam OKI karena diikat sebuah solidaritas
yang disatukan oleh pembakaran orang gila bernama Denis Michael Rohan.
Kemarahan akibat pembakaran masjid oleh
Denis Michael Rohan memang wajar. Nama Masjidil Aqsa sangat akrab bagi
umat Islam. Masjid di Yerusalem ini merupakan masjid tersuci ketiga bagi
kaum muslim, setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di
Madinah.
Sebagian besar umat Islam juga sudah
mahfum masjid ini pernah menjadi kiblat pertama salat. Posisinya baru
digantikan Kabah di Masjidil Haram pada bulan ke-17 setelah Nabi
Muhammad hijrah dari Madinah ke Mekah.
Kisah yang paling terkenal tentang masjid ini adalah Isra’ dan Mi’raj
Nabi Muhammad pada tahun 620. Masjidil Aqsa disebut menjadi perjalanan
akhir Nabi dari Masjidil Haram. Dari tempat Masjidil Aqsa ini pula Nabi
Muhammad memulai perjalanan ke Sidrat Al Muntaha atau langit lapis ke tujuh.
Pada saat malam Isra’ dan Mi’raj itu
pula, masjid ini diyakini menjadi tempat Nabi Muhammad salat, sebagai
imam berjamaah bersama 25 rasul dan lebih dari 160.000 nabi.
Masjidil Aqsa juga terkenal karena
berdiri di atas kompleks suci tiga agama, Islam, Nasrani dan Yahudi.
Dalam sejarahnya, masjid ini pernah berada di bawah kekuasaan kekuatan
besar, mulai Romawi, Bizantium, hingga Islam.
Istilah “Masjidil Aqsa” dalam Islam tidaklah terbatas pada masjid saja, melainkan meliputi seluruh Al-Haram Asy-Syarif.
Masjid ini dikenal sebagai rumah ibadah kedua yang dibangun setelah
Masjidil Haram di Mekah. Imam Muslim menyampaikan hadits yang
diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari:
Saya bertanya kepada Rasulullah saw. mengenai masjid yang mula-mula dibangun di atas bumi ini.
Rasulullah saw. menjawab: “Masjid Al-Haram”.
Saya bertanya: “Kemudian masjid mana?”
Rasulullah saw. menjawab: “Masjid Al-Aqsa”.
Saya bertanya: “Berapa jarak waktu antara keduanya?”
Rasulullah saw. menjawab: “Empat
puluh tahun. Kemudian seluruh bumi Allah adalah tempat sujud bagimu.
Maka di manapun kamu mendapati waktu salat, maka salatlah”.
Selama perjalanan malamnya menuju Baitul
Maqdis (Yerusalem), Muhammad mengendarai Al-Buraq dan setibanya di sana
ia salat dua rakaat di Bukit Bait Suci. Setelah selesai salat, malaikat
Jibril membawanya naik ke surga, di mana ia bertemu dengan beberapa nabi
lainnya, dan kemudian menerima perintah dari Allah yang menetapkan
kewajiban bagi umat Islam agar menjalankan “salat lima waktu” setiap
harinya. Ia kemudian kembali ke Mekkah.
Masjidil Aqsa dikenal sebagai “masjid
terjauh” dalam Surat Al-Isra pada Al-Qur’an. Lokasinya menurut tradisi
umat Islam ditafsirkan sebagai situs Al-Haram Asy-Syarif di
Yerusalem, di mana masjid dengan nama ini sekarang telah berdiri.
Berdasarkan tradisi ini, istilah masjid yang dalam bahasa Arab secara
harfiah berarti “tempat sujud”,
Maimunah binti Sa’ad dalam hadits tentang berziarah ke Masjid Al-Aqsa menyebutkan:
“Ya Nabi Allah, berikan fatwa kepadaku tentang Baitul Maqdis”.
Nabi berkata, “Tempat
dikumpulkannya dan disebarkannya (manusia). Maka datangilah ia dan
salat di dalamnya. Karena salat di dalamnya seperti salat 1.000 rakaat”.
Memang ada beberapa fakta menarik tentang
Masjidil Aqsa yang belum terungkap. Nama Al Aqsa mulanya digunakan
untuk menyebut situs yang terletak di Palestina bagian timur ini.
Padahal, Masjidil Aqsa bukanlah satu-satunya masjid di situs itu. Untuk
mencegah kebingungan, kompleks bersejarah itu disebut dengan nama Al-Haram Asy-Syarif alias “tanah suci yang mulia.”
Kekeliruan paling umum terjadi saat melihat gambar Masjid Dome of the Rock (Kubah Batu). Banyak orang yang mengangap masjid inilah yang merupakan Masjidil Aqsa. Padahal antara Masjidil Aqsa dan Dome of the Rock itu beda sama sekali.
Dome of the Rock memiliki kubah
kuning keemasan. Konon kubah ini memang dilapisi emas. Masjid ini juga
menjadi salah satu ikon Yerusalem. Banyak orang yang menganggap bangunan
inilah Masjidil Aqsa. Bahkan, saat melakukan penelusuran Masjidil Aqsa
melalui Google, gambar yang dominan muncul adalah gambar Masjid Kubah
Batu dengan kubah kemilaunya.
Masjidil Aqsa terletak di sebelah
selatan. Panjang bangunan sekitar 83 meter. Lebar 56 meter. Sekitar
5.000 orang mampu ditampung masjid ini. Jika ditambah dengan daerah
sekeliling, luasnya sekitar 144.000 meter persegi. Muat untuk 400.000
jamaah.
Kubah Masjidil Aqsa lebih gelap karena terbuat dari timah. Masjidil ini menurut hadis Nabi dibangun 40 tahun setelah Kabah.
Dalam sejarahnya, wilayah Masjidil Aqsa
juga pernah difungsikan sebagai tempat pembuangan sampah. Itu terjadi
saat bangsa Romawi merebut wilayah Yerusalem dan mengusir seluruh orang
Yahudi.
Pada tahun 70 masehi, tentara Romawi di
bawah Raja Titus menguasai Yerusalem. Bangunan-bangunan suci
dihancurkan. Pembasmian (pemberontak) Yahudi oleh bangsa Romawi juga
dilakukan pada tahun 117-138.
Peralihan kekuasaan terus terjadi, salah
satunya oleh Bizantium. Yerusalem kemudian ditaklukkan secara damai oleh
Khalifah Umar bin Khattab. Saat masuk ke Yerusalem pada 636, Umar
membersihkan sampah-sampah dari area Masjidil Aqsa dengan tangannya
sendiri.
Umar juga mengakhiri pengasingan bangsa
Yahudi. Dia mengundang 70 keluarga Yahudi untuk tinggal di Yerusalem.
Bangsa Yahudi yang selama berabad-abad diasingkan diberi hak tinggal.
Tak lama kemudian dibangunlah Masjidil Aqsa.
Begitulah sekelumit cerita yang belum
banyak terungkap dari Masjidil Aqsa. Dari menjadi tempat pembuangan
sampah, sampai dibakar orang gila. Tapi Masjidil Aqsa tetap bertahan
sampai sekarang. Lewat tempaan sejarah, Masjidil Aqsa telah membuktikan
diri tetap bertahan sebagai salah satu tempat tersuci bagi umat Islam.[I/L]
0 on: "Keajaiban dari Masjidil Aqsa"