Jakarta Petik Hikmah – Pidato poliitik Ketua Umum PDIP Megawati
Soekarnoputri pada perayaan HUT ke-44 PDIP dinilai telah menghina semua
hal yang terkait dengan Islam. Bahkan dianggap sebagai penistaan yang
sangat menusuk iman Islam.
Begitu penilaian Politisi Partai Gerindra, Raden Muhammad Syafi’i di gedung DPR, Senayan, Jakarta, seperti dilansir
Rakyat Merdeka Online, Kamis (12/1/2017).
Dia pun meminta Megawati untuk mempertanggungjawabkan isi pidatonya
tersebut karena telah menghina Allah SWT, Al-Quran, Nabi Muhammad SAW
dan umat Islam.
“Pidato itu terutama yang dia katakan bahwa firman Allah itu adalah
ramalan adalah penistaan yang sangat menusuk akidah umat Islam dan harus
dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Tidak itu saja, Anggota Komisi III DPR ini mengatakan kalau Megawati
telah menghina iman Islam karena salah satu bunyi rukum iman percaya
pada hari akhir, dan kalau tidak percaya hari akhir maka dia bukan
Islam.
Firman Allah mengenai akhirat dan sebagainya menurut pria yang akrab
disapa Romo ini adalah berita dari Allah dan bukanlah sebuah ramalan
seperti yang dikatakan Megawati.
Kalau tidak percaya seharusnya putri Bung Karno itu, kata Romo
Syafi’i, lebih baik diam saja dan tidak usah menghasut umat untuk ikut
tidak percaya pada keyakinannya.
“Kalau dia tidak percaya tidak perlu juga diomongkan seperti itu, yah
diam-diam saja. Indonesia bisa rukun dan damai karena mayoritas bangsa
Indonesia percaya pada Allah, apa dia tidak sadar?” tegasnya.
Dia pun yakin bahwa pidato tersebut bukan ditulis langsung oleh
Megawati, tapi menurutnya baik Megawati maupun penulis pidato itu jelas
tidak memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang diucapkan dan yang
dituliskannya.
“Megawati sebagai pembaca pidato yang dibuat orang lain itu
diyakininya sama-sama tidak memahami dan memiliki pengetahuan agama yang
cukup baik sehingga bisa berbicara dan menulis pidato yang demikian
menyakitkan umat Islam,” imbuhnya.
Mereka menurut Romo Syafi’i tidak memahami kultur memahami kultur dan
semangat religiusitas di Indonesia. Kehidupan beragama di Indonesia
selama ini sudah berjalan dengan baik.
Begitu juga kerukunan umat beragama juga sudah terawat dengan baik
dan tentu ini menurutnya karena dipelihara oleh masing-masing pemeluk
agama dan terutama yang paling menentukan adalah sikap dari mayoritas
pemeluk Islam yang sangat toleran.
“Karena itu kalau berbicara hendaknya disesuaikan dengan kapasitas.
Jika akhirat dikatakan ramalan-ramalan jelas mereka tidak memahami itu.
Sikap seperti ini bisa mengobok-obok kerukunan,” demikian Romo Syafi’i.
[AW/RMOL]
0 on: "Anggota DPR Minta Megawati Bertanggung Jawab atas Pidato yang Menusuk Aqidah Islam"